12 Mei 2010

GARAM DUNIA DAN TERANG DUNIA

Pembacaan Firman Tuhan pada minggu ini yang terdapat pada Matius 5 : 13 – 16 yang bunyinya “ Kamu adalah garam dunia.Jika garam itu menjadi tawar, dengan apa ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain di buang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakannya dibawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.”
Disini apakah yang dimaksud dengan garam dunia dan terang dunia, sekarang mari kita kita lihat apa sajakah sifat-sifat dari garam? Yang pertama jika memasak tidak menggunakan garam tentunya sebuah makan tersebut tidak akan enak, sifat yang lainnya garam itu biasanya digunakan sebagai obat untuk mensterilkan luka ataupun penyakit,dan banyak sekali kegunaan dari garam. Apakah kaitannya garam ini kepada kita ? disini garam ini digambarkan untuk manusia, seperti yang tertulis pada Firman Tuhan di atas. Kamu adalah garam dunia!! disina kita di tuntut menjadi garam dunia, seperti kegunaan yang layaknya yaitu mengasinkan bangsa, sehingga orang- orang menjadi makanan yang lezat yang artinya dekat di dalam Firman Tuhan yang selalu mengasihi sesamanya, jika kita tidak asin lagi dalam persahabatan ataupun sesama manusia, hal itu akan memberikan dampak yang buruk, dalam persahatan, atau dengan kata lain tidak ada kedamaian, Jika kita telah menjadi garam dunia otomatis kita akan menjadi terang dunia yang menerangi orang yang ada di sekitar kita, kita semua telah tahu bahwa kuasanya setan itu adalah kuasa yang gelap dan kuasanya Allah adalah kuasa yang terang, jadi jika kita menjadi terang kita tidak akan menjadi gelap, sebab tidak ada gelap yang bisa menutupi terang, sebagai conto yang simple pada saat kita berada di ruangan yang gelap gulita kita tidak bisa berbuat apa-apa kita kepengen jalan kita bisa nabrak, kita tetap diam disan perasan takut,gelisa menghantui kita terus, tetapi jika ada orang yeng membaya lilin yang menerangi orang-orang yang ada di ruangan itu, orang-orang yang semula gelap akan menjadi terang, orang yang semulah gelisa akan akan menjadi tenang,orang yang semula takut akan menjadi berana dan kebahagiaan aka nada bersama kita.
Jika kita belah berada di terang-Nya alangkah senangnya, karena dalam hidup yang terang kita penuh sukacita, damai dan kasih. Jadi Kita sebagai orang Kristen yang hidup didalam terang kita harus menerangi orang yang berada di sekitar kita, sehingga orang-orang yang ada di sekitar kita menjadi terang , sehingga timbul damai setahtera ditengah-tengahnya. karena oleh itulah agama Kristen mengajarkan kasih yang berasal dari Yesus kristus Tuhan Allah kita.

Tidak ada komentar: